• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

pengetahuan islam

segala sesuatu yang menyangkut agama islam

  • Home
  • daftar isi
    • rahasia
    • pengetahuan umum
    • Submenu3
    • Submenu4
    • Submenu4
    • Submenu4
    • Submenu4
  • Menu2
    • submenu1
    • Submenu2
  • rahasia
  • pengetahuan umum
  • family
  • about writer
Home » family » Jangan Cintai Anakmu

Jangan Cintai Anakmu


                Anak adalah anugrah yang sangat besar bagi semua keluarga. Siapa pun dan dimana pun ketika menapaki jenjang keluarga pasti mendambakan anak. Kehadiran anak seakan melengkapi kehidupan. Selain mempererat hubungan antaranggota keluarga, anak juga merupakan generasi penerus kita.
jarak antara orang tua dan anak semakin renggang seiring bertambah usia anak

                Pada sisi lain, anak juga ujian dari Allah Swt. Firmannya, “dijadikannya indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (QS. Ali-Imran [3] : 140). Ujian atau cobaan ini bisa kita artikan sebagai tantangan. Anak merupakan aset yang sangat berharga yang dapat memberikan kebahagiaan dunia akhirat jika kita bisa melewati tantangan itu.
                Jika salah menyikapinya, terjerumuslah kita kedalam kemurkaan Allah Swt. Namun sebaliknya, keberhasilan kita menyikapi kehadiran anak akan dibalas oleh Allah Swt dengan kenikmatan-kenikmatan lainnya yang lebih dahsyat.
Fenomena Saat Ini
                Masih ingat kasus anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pati, Jawa Timur? Sejumlah anak peremppuan yang menamakan kelompoknya Geng Nero itu membuat kehebohan dengan video penganiayaan terhadap temannya sendiri. Pada video yang beberapa waktu lalu kerap ditayangkan di televisi-televisi nasional itu terlihat sekelompok anak perempuan mengeroyok, memukuli, menendang, menjambak, dan menyiksa seorang anak perempuan yang mereka anggap mengganggu aktivitas geng mereka.
                Masya Allah, kejadian ini membuat kita para orang tua miris melihatnya. Apa gerangan yang terjadi dengan anak-anak kita? Kasus ini bukan fenomena sesaat yang tidak representatif. Menurut para pengamat dan sosiolog, ini adalah puncak gunung es yang memaksa masyarakat membuka mata melihat fenomena kehidupan anak-anak yang sesungguhnya sudah sangat parah.
                Bulan Juli ini ada dua momen bagi kita bangsa Indonesia untuk kembali merenungkan betapa kita telah lalai dalam mengurus anak. Tanggal 1 Juli kita memperingatkan Hari Anak-Anak Indonesia dan tanggal 23 Juli adalah Hari Anak Nasional. Dua hari tersebut bukan hanya sebagai momen hajatan anak-anak, tapi saat itu adalah refleksi bagi orang tua untuk kembali memperhatikan anak-anaknya.
                Walau bagaimanapun, anak adalah titipan Allah Swt yang harus dijaga. Anak tidak akan menjadi apa pun jika orang tua (beserta lingkungannya) tidak mewarnainya. Rasullah Saw bersabda, “setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanya-lah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari). Oleh sebab itu, kini orang tua harus menyadari bahwa hidupnya adalah untuk membina generasi penerus bangsa, umat dan agama, yaitu anak.
Pola Pengasuhan
                Banyak orang tua rela berkorban untuk anaknya. Mereka melakukan apapun demi kebahagiaan anaknya. Bahkan, tidak sedikit orang tua yang habis-habisan dalam membela anaknya. Anak menjadi manja dan tidak mandiri. Tentu tidak seperti ini seharusnya orang tua berbuat.
                Pendidikan yang diajarkan dalam Isalm bukan memanjakan, membuat anak terus senang, membuat anak selalu terpenuhi segala kebutuhannya. Islam mengajarkan kepada kita  untuk melatih anak supaya berakidah dengan yang benar, berakhlak mulia, mandiri, bertanggung jawab, peka terhadap lingkungan, dan mena’ati orang tua. Sebagaimana ajaran lukman terhadap anaknya. Firman Allah Swt,” dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu  dia memberi pelajaran kepada anaknya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar (QS. Lukman [31] : 13).
                Hal yang paling utama dan harus pertama kali ditanamkanpada anak adalah akidah yang benar, tauhidullah. Anak harus yakin dan percaya terhadap ketauhidan Allah. Ketika keyakinan ini sudah tertanam, fase berikutnya dalam mendidik anak akan lebih mudah.
                Dianugrahi anak bukan berarti kita diberi kewenangan penuh untuk memilikinya.
                Anak sekadar titipan sementara dari Allah, jangan sampai kita mencintai anak melebihi kecintaan kita terhadap Allah. Dalam mencintai apapun selain kepada Allah dan Rasul-Nya kita harus memberikan kadar yang sedikit. Bila kita terlalu mencintai titipan Allah, bisa jadi malah membawa kenistaan.
                Kita tidak tahu apa yang kita cintai itu berakibat baik atau buruk. Begitu pun sebaliknya, kita tidak tahu apa yang kita benci itu berakibat baik atau buruk. Sehingga Allah Swt berfirman, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2] : 216).

                Bahkan Ali ra pun pernah berpesan,” Cintailah kecintaanmu sedang-sedang saja, siapa tahu kelak menjadi hal yang kau benci. Bencilah musuhmu sedang-sedang saja, siapa tahu kelak dia menjadi kecintaanmu...” Pesan ini mengisyaratkan kepada kita pesan seperti ini,”Jangan cintai anakmu..sedangkan engkau melalaikan Allah dan Rasul-Nya..” Oleh karena itu, mari kita syukuri anugrah anak sebagai sebuah aset yang kita didik menjadi generasi terbaik sepanjang zaman.

lihat juga materi-materi menarik di : karyaseorangmanusia.blogspot.com
bobotoh67@gmail.com
Posted by Unknown on Kamis, 12 September 2013 - Rating: 4.5
Title : Jangan Cintai Anakmu
Description :                 Anak adalah anugrah yang sangat besar bagi semua keluarga. Siapa pun dan dimana pun ketika menapaki jenjang keluarga pa...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Jangan Cintai Anakmu"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Copyright © 2012 pengetahuan islam - All Rights Reserved