قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ
اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ
الَّذِي كَفَرَ (٢٥٨)
Ibrahim
berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah
Dia dari barat”, lalu terdiamlah orang kafir (QS.
Al-Baqarah [2] : 258)
Para mufasir menulis bahwa ayat tersebut menceritakan
tentang debat antara Nabi Ibrahim dan Raja Namrud. Ketika Ibrahim berkata bahwa
Tuhannya menghidupkan dan mematikan, Namrud menjawab bahwa dia juga bisa
berbuat yang sama. Dihadirkanlah dua orang, satu diantara mereka diperintahkan
untuk dibunuh dan yang lain dibebaskan oleh Raja Namrud. Lantas, Ibrahim
menyatakan bahwa Allah menerbitkan matahari dari timur dan menantang Raja
Namrud membuat matahari terbit dari barat. Maka, Namrud terdiam tidak bisa
membantah.
Al-Alusy dalam tafsir Ruhul-ma’any mengulas ayat
tersebut sebagi contoh tentang bagaimana memenangkan debat berdasar argumen
yang kuat. Kalau sedikit cerdik, Raja Namrud bisa saja menangkisnya dengan
mengeluarkan dekrit bahwa arah terbit matahari diganti namanya menjadi barat
dan siapapun yang membantah akan dibunuh. Dan, siapa yang dapat melawan hukuman
mati Raja Namrud? Jadi, tampaknya bukan hanya Ibrahim yang cerdas tapi Namrud
juga tidak tangkas berdebat.
Kemudian, Sayyid Quthb dalam Fii dzilalil Qur’an
menegaskan bahwa Ibrahim telah menggunakan dalil ilmu falak yang tidak pernah
berubah. Sejak dahulu kala sampai kapanpun, matahari selalu terbit dari timur. Itu
adalah kepastian hukum alam. Maka, mustahil membalikan terbitnya matahari dari
barat. Akan tetapi, nanti dulu. Benarkah alam tidak pernah berubah?
Buletin Geological Society of America (2008) menulis
tentang fenomena pergeseran kutub bumi. Adam Maloof (dari Princeton University)
bersam Galen Halverson (dari Universite Paul Sabatier, Prancis) telah meneliti
sedimen di Svalbard, Norwegia. Mineral yang terkandung dalam batuan kapur di
sana ternyata memiliki dua dua orientasi
arah kutub magnetik bumi. Tim riset menyimpulkan bahwa 800 juta tahun
yang silam, kutub bumi pernah bergeser 60 derajat dari posisi sekarang. Dan,
dataran beriklim dingin saat ini dahulu kala pernah berada di daerah tropis.
Sedangkan, kutub magnetik berpindah lebih cepat, hanya dalam 10 sampai 20 juta
tahun.
Thomas Gold mengatakan bahwa andai kata bumi ini
bulat sempurna dan permukaannya rata mulus sekali, maka sebatang korek api yang
dijatuhkan akan seketika berubah sumbu putarnya. Untunglah bumi ini agak benjol
dan tidak rata sehingga bergesernya kutub agak lambat. Tetapi, para ahli
menghitung bahwa efek pemanasan global telah menggeser sumbu bumi 1,5 cm per
tahun. Nah, apabila kutub utara bergeser menjadi kutb selatan , maka timur dan
barat pun akan bertukar tempat. Artinya, matahari bisa terbit dari barat. Dan,
ini pernah terjadi jutaan lalu, dan akan berlangsung jutaan tahun mendatang.
Tidakkah surat Al-Baqaroh
ayat ke 258 tersebut merupakan sinyal tentang kemungkinan itu? Bukan matahari
yang akan tiba-tiba berbalik muncul dari barat, tetapi sumbu kutub bumi yang
perlahan-lahan berpindah.